Senin, 02 September 2013

Terbang bersama Sepeda


Mungkin di antara para pembaca  ada yang belum tahu kalau saat ini maskapai penerbangan Garuda Indonesia memberikan fasilitas gratis untuk membawa sepeda ke seluruh destinasi penerbangan Garuda Indonesia. Melalui tulisan ini saya ingin berbagi pengalaman membawa sepeda dengan maskapai penerbangan Garuda Indonesia.



Agustus lalu saya melakukan penerbangan dari Amsterdam (Schiphol) ke Jogja. Awalnya saya meragukan informasi tentang fasilitas gratis dari Garuda bagi penumpangnya yang membawa sepeda. Sebagai seorang yang suka dengan sepeda, rasanya rugi kalau tidak memanfaatkan fasilitas tersebut, apalagi bisa bisa membawa sepeda legendaris buatan Belanda. Akhirnya  saya mencoba mengklarifikasi informasi tersebut ke kantor Gruda Indonesia di Schiphol.  Ketika bertemu dengan CS nyaternyata dia masih baru dan tidak paham dengan aturannya. Akhirnya dia meminta saya untuk mengirimkan email saja, dan akan ditanyakan kepada atasannya.  Beberapa hari kemudian saya mencoba mengajukan beberapa pertanyaan tentang kebenaran informasi tersebut, termasuk aturan dan tata caranya. 

Memang benar Garuda memberikan fasilitas gratis membawa sepeda untuk penumpangnya. Sepeda yang dibawa tidak mengurangi jatah bagasi yang bisa dibawa. Wow…tentu saja saya senang mendapat informasi itu. Saya bisa membawa sepeda gratis, dan masih bisa membawa bagasi seberat 30 kg. karena saya pakai kelas ekonomi. Sepeda termasuk sport equipment yang boleh dibawa oleh penumpang secara gratis seperti surfing board. Pantas saja saya sering melihat para bule bawa-bawa papan seterikaan pada saat checkin. 

Untuk membawa sepeda ada beberapa aturan yaitu:

Sepeda yang akan dibawa harus didaftarkan terlebih dahulu ke Garuda Indonesia melalui CS. Pendaftaran barang bisa dilakukan melalui email atau telepon ke Garuda untuk menginformasikan bahwa dalam perjalanan akan membawa sepeda. Jangan lupa untuk menginformasikan itinerary kita sehingga petugas akan memberikan note di ticketing system agar saat checkin dapat ditangani dengan baik oleh petugas checkin. Pastikan anda  menanyakan kembali beberapa hari sebelum keberangkatan apakah sepeda sudah confirmed. Batas paling lambat untuk mendaftarkan sepeda adalah 2x24 jam sebelum keberangkatan. Pengalaman saya, saya mendaftarakan sekitar  2 minggu sebelum keberangkatan. Saya kemudian menanyakan kembali 2 hari sebelum keberangkatan. CS kemudian memberikan catatan pada penerbangan yang menyebutkan bahwa sepeda bawa sudah terkonfirmasi. Notenya seperti ini
RP/SWI1G/SWI1GN5B12S/H13/57210252        24JUL13/1250Z   6SO6EN
  1. MR. XXXX
  2  GA 089 Q 20AUG 2 AMSCGK HK1          1020 0900+1     E*
  3  GA 208 M 21AUG 3 CGKJOG HK1       2  1210 1330       E*
  4 SSR NSSA GA HK1 CGKJOG/09D,P1/S3
  5 SSR OTHS YY PSE ADV PAX LCTC CGK 4EASY TO FIRM//PFC-5B 13JUN
  6 SSR OTHS GA LCTC KORA BENTVELSEN 0715278890 OTHS NN/
  7 /SSR BIKE GA HK1 150X50X150CM/23KG/S3
 8 /SSR BIKE GA HK1 150X50X150CM/23KG/S2

Berat sepeda tidak boleh lebih dari 23KG, namun sepeda saya ternyata beratnya 25 KG, tapi tidak ada masalah ketika check in.

Sepeda harus dimasukkan dalam box kardus. Kardus dapat dibeli di Schipol lantai bawah, berdekatan dengan counter penitipan barang. Ukuran kardus sepeda sudah standart 192 x 124 x 112 (cm). . Waktu itu saya beli seharga 24 euro.  Saat itu yang saya bawa adalah sepeda  biasa (bukan sepeda lipat) sehingga roda dan pedal juga harus dilepas. Baut steam dikendorkan sehingga posisi handle bar biasa diputar 90 derajad agar bisa masuk di kardus. Jika yang dibawa adalah sepeda lipat, kardus dapat dimodifikasi sehingga ukurannya lebih kecil. Mungkin tidak perlu melepas pedal dan stem karena posisinya bisa dilipat.


Hal lain yang HARUS DILAKUKAN ADALAH MENGEMPISKAN ANGIN PADA BAN. Jika tidak dikempiskan, pada saat pesawat sedang terbang  tekanan angin akan meningkat sehingga bisa membuat ban meledak. (Jika sepeda menggunakan air suspension, angin juga harus dikempiskan). Setelah sepeda masuk ke dalam kardus lalu sisi-sisnya di plaster dengan menggunakan lackband yang baik. Sepeda Siap diangkut.

Saat keberangkatan sebaiknya datang lebih awal untuk checkin. Sepeda dalam kardus masih bisa diangkut dengan troli bandara dengan posisi kardus berdiri. Tentunya harus hati-hati saat mendorongnya karena posisi kardus menghalangi pandangan saat berjalan. Untuk check in dilakukan di check in counter  seperti penumpang lainnya. Makanya jangan risih jika menjadi pusat perhatian, karena kardus dengan ukuran besar tentu akan menarik perhatian banyak orang. Ketika di depan petugas check in, kita tinggal menunjukkan dokumen perjalanan kita. Petugas akan memberikan boarding pas serta memberikan label untuk bagasi yang kita bawa. Namun bagasi serta sepeda tidak masuk melalui counter check in. kita disuruh membawanya ke conter khusus “ODD SIZE BAGAGE”. Ketika sampai di odd size baggage counter petugas kemudian menolak kardus sepeda yang saya bawa dia bilang kalau di tempat itu tidak bisa melayani karena mesin conveyor ukurannya kecil sehingga tidak dapat untuk memasukkan box sepeda. Saya sempat was-was jangan-jangan sepeda tidak dapat dibawa, namun akhirnya  Petugas menyarankan untuk memasukkan melalui counter lain. Setelah saya ikuti petunjuknya ternyata sepeda langsung bisa masuk. lega hati ini rasanya.

Selama perjalanan kadang ada rasa khawatir juga, jangan-jangan akan ada masalah di bagian beacukai. Khawatir kalau ternyata harus bayar pajak. Namun ternyata sepeda langsung tiba di Jogja sesuai dengan tujuan akhir perjalanan saya, dan tidak ada masalah dengan beacukai.

Sampai di rumah  tak sabar segera ingin tahu seperti apa kondisi sepeda di dalamnya. Setelah dibongkar ternyata sepeda dalam kondisi baik, hanya sedikit bengkok pada bagian fender namun dapat perbaiki.



Sekian, dan terimakasih Garuda.


Sementara DAHON  parkir dulu, karena mau ngisik-isik “si kijang lompat” dari Holland.

Semoga catatan ini bermanfaat.

10 komentar:

  1. Mohon info tentang email adress CS Garuda untuk melapor kita akan bawa sepeda. Terima kasih, Eka Tanjung

    BalasHapus
    Balasan
    1. coba kontak email berikut untuk mendapatkan onfo lebih lengkap customer@garuda-indonesia.com

      Hapus
  2. Setelah turun dari kereta di Schiphol, sepeda kita tuntun ke Plaza Mas? Boleh naik lift atau tangga?

    BalasHapus
    Balasan
    1. saat masuk bandara sudah saya packing dalam kardus jadi bisa dinaikkan ke troli untuk check in

      Hapus
  3. dicek sama bea cukai atau nggak ya Mas? kalau kena cek bayarnya berapa?

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya langsung ambil barang di jogja, spt ambil barang bagasi biasa, tanpa pengecekan, dan tidak bayar.

      Hapus
  4. Mas, maaf nanya sedikit, Mas waktu itu tiket pesawatnya Schipol-Jogja pake transit Jakarta dulu ga Mas? Maturnuwun.

    BalasHapus
  5. mas ini roda depannya tidak dilepas dr garpu depan ya? besar sekali spt nya

    BalasHapus
  6. Gan beli kardus ukuran tsb dimana ya dan berapa

    BalasHapus