Senin, 07 Januari 2013

Mobile Rice Huller


Suara menderu melintas di jalan sebelah rumah pagi itu. Tak seberapa lama suara itu menuju ke halaman depan rumah orang tuaku dan berhenti di sana. Saya kemudian melongok keluar untuk memastikan apa gerangan suara menderu di depan rumah.  Haa…..ternyata di bawah pohon sawo sudah ada seorang lelaki dengan mesin penggiling padi keliling yang menawarkan untuk menggiling padi musim panen ini.


 Mesin penggiling padi keliling kini sudah banyak dijumpai di pedesaan terutama di wilayah –wilayah sentra penghasil padi. Seperti Klaten, Sukoharjo, Bantul, dan Kulon progo. Mesin penggilingan padi merupakan salah satu teknologi yang mendukung program revolusi hijau sebagai bentuk mekanisasi pertanian. Kehadiranya turut berperan dalam merubah kehidupan petani khususnya penghasil padi. Sebelum mesin penggiling padi lazim digunakan, padi dibersihkan dengan menggunakan lesung dan alu. Pekerjaannya ini umumnya dikerjakan oleh para perempuan baik secara perorangan maupun beramai-ramai. Suara alu dan lesung yang beradu turut memecah keheningan suasana desa. dengan tekun dan sabar, mbok tani menumbuk padi dengan ritme dan tekanan tertentu agar bulir padi tidak habis. Kayu yang digunakan untuk lau juga bukan kayu sembarangan, biasanya dipilih kayu melanding/lamtoro. Kayu tersebut memiliki sifat ringan, namun keras dan kuat serta tidak membuat telapak tangan terasa panas. Beberapa kali ditampi, untuk memisahkan bulir beras dengan kulitnya.  Dari kerja itu akan mendapat butiran padi yang putih, serta kulit padi halus yang disebut bekatul. Bekatul itu akan diproses menjadi makanan tambahan yang legit dan kaya karbohidrat dan vitamin B sebagai teman minum teh/kopi untuk sarapan.
            Kehadiran mesin penggiling padi telah menggusur aktivitas perempuan menunpuk padi. Saat ini nyaris tidak ada lagi orang yang menumbuk padi. Proses merubah sekarung padi menjadi beras menjadi lebih singkat karena hanya berlangsung dalam beberapa menit saja. Pada awalnya petani yang harus membawa gabah keringnya ke tempat penggilingan padi untuk diproses menjadi beras. Namun kini terjadi sebaliknya. Adanya penggilingan keliling menjadikan petani tidak perlu lagi membawa ke penggilingan tetapi mesin penggilingnya yang mendatangi rumah-rumah petani. artinya petani semakin efisien dalam bekerja. Paling tidak dari sisi alokasi waktu.  waktu yang semula digunakan untuk menumbuk padi, atau mengantri di penggilingan padi menjadi pendek, karena mereka dapat dilayani secara langsung dengan menggunakan mesin penggiling padi keliling. Namun pertanyaanya apa implikasi dari efisensi waktu tersebut terhadap Kehidupan petani?. apakah petani menjadi meningkat kualitas hidupnya dan produktifitasnya? Saya rasa tidaklah demikian. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar