Perkenalan saya dengan sepeda lipat berawal tahun 2008. Saat itu pemakai sepeda lipat khususnya di Jogja masih sangat jarang. Toko sepeda yang menujalnya pun masih stau dua tempat saja. Kalaupun ada paling sebatas toko-toko yang memang cukup besar seperti toko sepeda yang ada di Malioboro dan Gondomanan. Seiring semakin populernya sepeda, virus sepeda lipat juga semakin mewabah. Terutama setelah salah satu pabrik sepeda merk lokal mulai membuat sepeda lipat. Sepeda lipat produk China juga semakin banyak dipasaran.
Sekedar menjadikan tempat ini untuk bercerita cerita tentang yang remeh-temeh dan biasa-biasa saja. Semoga bisa untuk berbagi
Minggu, 30 Oktober 2011
Candi Abang, Gua Sentono, Gua Jepang
Sudah hampir dua bulan ini dengkul tidak diajak olah raga. Maklum situasi tidak memungkinkan karena ketidakjelasan domisili. Akhirnya pagi ini kesampaian juga ngobel bareng Blackko sepeda kesayanganku. Nama itu kuberikan karena warnanya BLACK dan pakai ban KOJAK. Niat untuk ngobel bersama Blakko memang sudah ada sejak beberapa hari sebelumnya. Tujuannya adalah Candi Abang. Kebetulan sedang pada ngadain inisiasi di tempat itu. Pagi rasanya malas bangun, karena aku baru tidur jam dua.sebetulnya jam lima pagi aku sudah bangun, namun rasanya masih berat untuk beranjak, padahal rencananya aku berangkat sepagi mungkin supaya tidak terlalu panas. Akhirnya aku baru bangun jam tujuh, dan setelah urusan beres-beres bisa beres akhirnya aku berangkat jam delapan.
Sabtu, 22 Oktober 2011
Jogja Java Carnival 2011. Ketika Kebudayaan menjadi Tontonan
Kamis, 20 Oktober 2011
Mesin penyedot uang itu bernama Artos
Selain undangan dilarang masuk |
Aku dan Motor Baru: Impresi pertama Yamaha New Scorpio Z
Akhirnya saya dan istri sepakat untuk membeli motor sport. Pertimbangan untuk ganti motor karena mobilitas saya belakangan ini yang cukup jauh, Megelang, Jogja, Gunung Kidul, Semarang. Motor bebek dan motor matik yang sudah ada rasanya kurang mumpuni untuk menembus rute tersebut. Rencananya motor bebek akan dijual, ganti dengan motor sport. Datanglah kami ke dealer sepeda motor. Yamaha menjadi pilihannya karena produk motor sport merek lain tidak menarik. Semula kami sepakat untuk memilih Vixon. Namun ketika tiba di dealer mata saya tertuju pada satu motor sport yang tidak begitu lazim dilihat. Setelah didekati ternyata Scorpio. Wah ketinggalan berita nih ternyata Scorpio muncul dengan tampilan baru. Setelah diamat-amati ternyata cukup menggoda juga. Istri saya juga merasa lebih sreg scorpio daripada Vixion. Alasannya sadlenya lebih lebar jadi lega untuk bonceng istri yang posturnya di atas rata-rata (untuk tidak mengatakan gemuk…..heeee…).
Rabu, 19 Oktober 2011
WASPADA BERJALAN KAKI: Mari berjalan di sebelah kanan
Berjalan kaki di jalan yang tidak bertrotoar tentunya sangatlah membahayakan. Kendaraan yang melintas adalah bahaya yang harus diwaspadai. Ketika berjalan kita sudah terlanjur diajarkan untuk berjalan di sisi kiri. saat masih kecil orang tua kita selalu berpesan agar kita selalu berjalan disebelah kiri. Nah rupanya pesan itu sudah sangat melekat pada kita. Padahal bila kita amati berjalan disebelah kiri terutama di jalan yang tidak bertrotoar sangat berbahaya. Coba bayangkan, ketika anda berjalan disebelah kiri maka posisi kita berada satu lajur yang sama dengan pengendara kendaraan. Pada posisi itu kita tidak tahu bagaimana situasi dibelakang, karena kita tidak punya mata dibelakang, dan tidak dilengkapi spion (lucu kali ya kalau pejalan kaki wajib membawa spion…). Seringkali saat berjalan juga tidak menyadari kalau makin ke tengah. Akibatnya jika ada kendaraan yang membahayakan (entah akan menabrak, atau menjambret) jelas pejalan kaki tidak dapat menghindar.
Lain halnya jika kita berjalan di sisi kanan. Pejalan kaki berada pada lajur berlawanan dengan kendaraan. Oleh Karena itu jika ada kendaraan yang membahayakan, pejalan kaki dapat menghindarinya. Jadi mulai saat ini “MARI BERJALAN KAKI DI SISI KANAN”
Waspada berkendara
Sepeda motor saat ini menjadi sarana transportasi yang kian populer. Pada jam-jam tertentu menjelang jam masuk dan pulang sekolah atau kantor, jalan raya seolah berubah menjadi sirkuit balap yang mengerikan. Kendaraan melaju kencang, menyelip di atara pengendara lain dan mobil. Saya termasuk pengguna sepeda motor untuk bepergian, meskipun saya juga menggunakan alat transportasi lain seperti sepeda dan mobil. saya memilih menggunakan motor kalau pada hari itu banyak urusan yang harus saya selesaikan. Namun harus disadari bahwa mengendari sepeda motor sangatlah tinggi kecelakaan bahkan fatal akibatnya. Untuk itu perlu untuk selalu waspada dan hati-hati ketika berkendara.
Minggu, 16 Oktober 2011
Waspada Bersepeda
Saya menggunakan sepeda sesekali saja untuk pergi dari rumah ke kampus yang kurang lebih jaraknya 18 km. Saya menggunakan sepeda kalau tidak akan banyak aktivitas di hari itu, dan cuaca tidak hujan atau terlalu panas. Mengendarai sepeda di jalan yang tidak memiliki jalur khusus sepeda sangatlah sulit. Coba bayangkan bagaimana mungkin kekuatan dengkul harus bersaing dengan mesin kendaraan. Oleh karena itu saya memilih meinghindari kepadatan lalulintas tinggi ketika berangkat dan pulang. Berangkat sebelum pukul tujuh, jalan masih cukup lengang dan belum terlalu panas. Pulang setelah pukul lima sore.
Langganan:
Postingan (Atom)