Mungkin di antara para pembaca ada yang belum tahu kalau saat ini maskapai
penerbangan Garuda Indonesia memberikan fasilitas gratis untuk membawa sepeda
ke seluruh destinasi penerbangan Garuda Indonesia. Melalui tulisan ini saya
ingin berbagi pengalaman membawa sepeda dengan maskapai penerbangan Garuda
Indonesia.
Agustus lalu saya melakukan penerbangan dari Amsterdam (Schiphol) ke Jogja. Awalnya saya
meragukan informasi tentang fasilitas gratis dari Garuda bagi penumpangnya yang
membawa sepeda. Sebagai seorang yang suka dengan sepeda, rasanya rugi kalau
tidak memanfaatkan fasilitas tersebut, apalagi bisa bisa membawa sepeda
legendaris buatan Belanda. Akhirnya saya mencoba mengklarifikasi
informasi tersebut ke kantor Gruda Indonesia di Schiphol. Ketika bertemu dengan CS nyaternyata dia masih baru dan tidak paham dengan aturannya. Akhirnya dia meminta saya
untuk mengirimkan email saja, dan akan ditanyakan kepada atasannya. Beberapa hari kemudian saya mencoba
mengajukan beberapa pertanyaan tentang kebenaran informasi tersebut, termasuk
aturan dan tata caranya.
Memang benar Garuda memberikan fasilitas gratis
membawa sepeda untuk penumpangnya. Sepeda yang dibawa tidak mengurangi jatah
bagasi yang bisa dibawa. Wow…tentu saja saya senang mendapat informasi itu.
Saya bisa membawa sepeda gratis, dan masih bisa membawa bagasi seberat 30 kg.
karena saya pakai kelas ekonomi. Sepeda termasuk sport equipment yang boleh
dibawa oleh penumpang secara gratis seperti surfing board. Pantas saja saya
sering melihat para bule bawa-bawa papan seterikaan pada saat checkin.
Untuk membawa sepeda ada beberapa aturan yaitu:
Sepeda
yang akan dibawa harus didaftarkan terlebih dahulu ke Garuda Indonesia melalui
CS. Pendaftaran barang bisa dilakukan melalui email atau telepon ke Garuda
untuk menginformasikan bahwa dalam perjalanan akan membawa sepeda. Jangan lupa
untuk menginformasikan itinerary kita sehingga petugas akan memberikan note di
ticketing system agar saat checkin dapat ditangani dengan baik oleh petugas
checkin. Pastikan anda menanyakan
kembali beberapa hari sebelum keberangkatan apakah sepeda sudah confirmed. Batas
paling lambat untuk mendaftarkan sepeda adalah 2x24 jam sebelum keberangkatan.
Pengalaman saya, saya mendaftarakan sekitar 2 minggu sebelum keberangkatan.
Saya kemudian menanyakan kembali 2 hari sebelum keberangkatan. CS kemudian
memberikan catatan pada penerbangan yang menyebutkan bahwa sepeda bawa sudah terkonfirmasi.
Notenya seperti ini
RP/SWI1G/SWI1GN5B12S/H13/57210252
24JUL13/1250Z 6SO6EN
1. MR. XXXX
2 GA 089 Q 20AUG 2
AMSCGK HK1 1020
0900+1 E*
3 GA 208 M 21AUG 3
CGKJOG HK1 2 1210
1330 E*
4 SSR NSSA GA HK1 CGKJOG/09D,P1/S3
5 SSR OTHS YY PSE ADV PAX LCTC
CGK 4EASY TO FIRM//PFC-5B 13JUN
6 SSR OTHS GA LCTC KORA
BENTVELSEN 0715278890
OTHS NN/
7 /SSR BIKE GA HK1
150X50X150CM/23KG/S3
8 /SSR BIKE GA HK1 150X50X150CM/23KG/S2
Berat sepeda tidak boleh lebih dari
23KG, namun sepeda saya ternyata beratnya 25 KG, tapi tidak ada masalah ketika
check in.
Sepeda harus dimasukkan dalam box kardus.
Kardus dapat dibeli di Schipol lantai bawah, berdekatan dengan counter
penitipan barang. Ukuran kardus sepeda sudah standart 192 x 124 x 112 (cm).
. Waktu itu saya beli seharga 24 euro. Saat itu yang saya bawa adalah
sepeda biasa (bukan sepeda lipat)
sehingga roda dan pedal juga harus dilepas. Baut steam
dikendorkan sehingga posisi handle bar biasa diputar 90 derajad agar bisa
masuk di kardus. Jika yang dibawa adalah sepeda lipat, kardus dapat
dimodifikasi sehingga ukurannya lebih kecil. Mungkin tidak perlu melepas
pedal dan stem karena posisinya bisa dilipat.
Hal lain yang HARUS DILAKUKAN ADALAH
MENGEMPISKAN ANGIN PADA BAN. Jika tidak dikempiskan, pada saat pesawat
sedang terbang tekanan angin akan
meningkat sehingga bisa membuat ban meledak. (Jika sepeda menggunakan air
suspension, angin juga harus dikempiskan). Setelah sepeda masuk ke dalam
kardus lalu sisi-sisnya di plaster dengan menggunakan lackband yang baik.
Sepeda Siap diangkut.
Saat keberangkatan sebaiknya datang lebih awal
untuk checkin. Sepeda dalam kardus masih bisa diangkut dengan troli
bandara dengan posisi kardus berdiri. Tentunya harus hati-hati saat
mendorongnya karena posisi kardus menghalangi pandangan saat berjalan. Untuk
check in dilakukan di check in counter
seperti penumpang lainnya. Makanya jangan risih jika menjadi pusat
perhatian, karena kardus dengan ukuran besar tentu akan menarik perhatian
banyak orang. Ketika di depan petugas check in, kita tinggal menunjukkan
dokumen perjalanan kita. Petugas akan memberikan boarding pas serta
memberikan label untuk bagasi yang kita bawa. Namun bagasi serta sepeda
tidak masuk melalui counter check in. kita disuruh membawanya ke conter
khusus “ODD SIZE BAGAGE”. Ketika sampai di odd size baggage counter
petugas kemudian menolak kardus sepeda yang saya bawa dia bilang kalau di
tempat itu tidak bisa melayani karena mesin conveyor ukurannya kecil
sehingga tidak dapat untuk memasukkan box sepeda. Saya sempat was-was
jangan-jangan sepeda tidak dapat dibawa, namun akhirnya Petugas menyarankan untuk memasukkan
melalui counter lain. Setelah saya ikuti petunjuknya ternyata sepeda
langsung bisa masuk. lega hati ini rasanya.
Selama perjalanan kadang ada rasa khawatir
juga, jangan-jangan akan ada masalah di bagian beacukai. Khawatir kalau
ternyata harus bayar pajak. Namun ternyata sepeda langsung tiba di Jogja
sesuai dengan tujuan akhir perjalanan saya, dan tidak ada masalah dengan
beacukai.
Sampai di rumah tak sabar segera ingin tahu seperti apa
kondisi sepeda di dalamnya. Setelah dibongkar ternyata sepeda dalam
kondisi baik, hanya sedikit bengkok pada bagian fender namun dapat
perbaiki.
Sekian, dan terimakasih Garuda.
Sementara DAHON parkir dulu, karena mau ngisik-isik “si kijang lompat” dari Holland.
Semoga catatan ini bermanfaat.
Mohon info tentang email adress CS Garuda untuk melapor kita akan bawa sepeda. Terima kasih, Eka Tanjung
BalasHapuscoba kontak email berikut untuk mendapatkan onfo lebih lengkap customer@garuda-indonesia.com
HapusSetelah turun dari kereta di Schiphol, sepeda kita tuntun ke Plaza Mas? Boleh naik lift atau tangga?
BalasHapussaat masuk bandara sudah saya packing dalam kardus jadi bisa dinaikkan ke troli untuk check in
Hapusdicek sama bea cukai atau nggak ya Mas? kalau kena cek bayarnya berapa?
BalasHapussaya langsung ambil barang di jogja, spt ambil barang bagasi biasa, tanpa pengecekan, dan tidak bayar.
HapusMas, maaf nanya sedikit, Mas waktu itu tiket pesawatnya Schipol-Jogja pake transit Jakarta dulu ga Mas? Maturnuwun.
BalasHapusmas ini roda depannya tidak dilepas dr garpu depan ya? besar sekali spt nya
BalasHapusGan beli kardus ukuran tsb dimana ya dan berapa
BalasHapusWeisss.. Gazelle nih..
BalasHapus