Minggu, 16 Oktober 2011

Waspada Bersepeda


Saya menggunakan sepeda sesekali saja untuk pergi dari rumah ke kampus yang kurang lebih jaraknya 18 km. Saya menggunakan sepeda kalau tidak akan banyak aktivitas di hari itu, dan cuaca tidak hujan atau terlalu panas. Mengendarai sepeda di jalan yang tidak memiliki jalur khusus sepeda sangatlah sulit. Coba bayangkan bagaimana mungkin kekuatan dengkul harus bersaing dengan mesin kendaraan. Oleh karena itu saya memilih meinghindari kepadatan lalulintas tinggi ketika berangkat dan pulang. Berangkat sebelum pukul tujuh, jalan masih cukup lengang dan belum terlalu panas. Pulang setelah pukul lima sore.

Pada ruas-ruas jalan utama terutama yang sudah satu arah biasanya terdapat garis marka sambung di sebelah kiri. Lebarnya sekitar satu meter dari batas kiri aspal. Meskipun jalur terebut diperuntukkan untuk sepeda dan kendaraan yang berjalan lambat namun bukan berarti aman (apalagi nyaman) untuk penyepeda.meskipun sudah di jalur itu beberapa kali masih saja ada sepeda motor yang mendahului saya dari sisi kiri, terutama pada ruas-ruas yang kondisi antara bahu jalan dan badan jalan cukup rata dan tidak ada trotoar. Selain itu mobil yang akan menepi, angkutan umum yang menurunkan dan menaikkan penumpang bisa memepet penyepeda. Belum lagi kalau ketemu dengan pengendara motor yang mlipir di jalur ini. Waspadalah dengan mobil yang berhenti pada jalur ini. siapa tahu didalamnya ada pengemudi yang tiba-tiba membuka pintu pas anda berada di sampingnya. (lengan saya sempat bengkak dan memar terkena pintu mobil ketika tiba-tiba pengemudinya turun). Usahakan mengambil jarak aman di sisi mobil dengan tetap memperhatikan kendaraan dari belakang. Makanya bagi pengendara motor atau mobil jangan berlama-lama di jalur ini. kalaupun harus menepi ya nggak usah nyalip, toh bakalan berhenti dan kesalip lagi. (tapi kenapa ya sopir angkutan umum yang sukanya  ngebut nyalip eh tahu-tahu mepet kiri setelah nyalip…). Nah kalau memang harus parkir di jalur ini usahakan semepet mungkin ke kiri, dan saat membuka pintu hati-hati. Lihat dulu kondisi lalulintas di belakang. Kalau lehernya sakit nggak bisa nengok ke belakang ya  ngintip dari  kaca sepion.

Lampu merah juga merupakan tempat yang perlu diwaspadai bagi penyepada.  Cukup sulit menentukan posisi aman saat berhenti menunggu lampu berwana hijau. Terlebih lagi jika berada pada persimpangan jalan dengan tanda belok kekiri jalan terus. Jika berada di posisi kiri, akan mengganggu pengendara yang akan berbelok kiri, sedangkan jika di tengah harus berdesakan dengan kendaraan lain. Memang seperti di Jogja sudah disediakan ruang tunggu khusus untuk penyepeda, tetapi sering kali sudah dipenuhi dengan motor/mobil. kalaupun kosong kadang sudah susah untuk menjangkaunya karena terhalang kendaraan lain. Saat lampu sudah menyala hijau harus ekstra hati-hati karena jelas kekuatan dengkul kita tidak akan mampu menandingi mesin. Saya biasanya berusaha berada di posisi paling dapan diantara kendaraan lain dan usahakan mulai menggowes dengan stabil dan berjalan lurus. Mencuri start dengan perlahan maju bisa juga dilakukan tetapi harus memperhatikan arus lalulintas dari arah lain.  Makanya bagi pengendara motor atau mobil kalau pas dilampu merah begini kasih tempat buat sepeda biar bisa di depan. Lagi pula jangan buru-buru disalip tunggu sampai melewati persimpangan.

Meskipun hanya naik sepeda yang kecepatannya cuma pelan bukan berarti  kecelakaan penyepeda itu resikonya ringan. Makanya lebih baik jika melengkapi diri dengan piranti keamanan minimal helm. Karena meskipun cuma pelan tapi kalau tetabrak kendaraan yang kencang momentumnya akan sama dengan kecepatan kendaraan itu (untuk soal ini biar ahli fisika deh yang jelaskan, heee). Perlengkapan juga penting diperhatikan, terutama rem dan juga lampu depan dan belakang untuk berjaga-jaga kalau harus pulang malam. Tanpa lampu belakang atau sekedar reflektor sepeda akan sulit dilihat pada malam hari. Kalau memang tidak mampu beli, mampir saja di toko stiker lalu minta potongan-potongan bekas guntingan scoot light  lalu ditempel di bagian belakang sepeda/punggung anda. Ingat!!! mungkin anda tidak merasa membutuhkannya tapi sangat membantu orang lain menghindari celaka dan tentu saja ujungnya keselamatan anda juga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar